Giat Gotong Royong Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka Barat




Dalam rangka menyukseskan perhelatan akbar Musabaqah Tilawatil Qur'an dan Hadits (MTQH) ke-XIV Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang tahun ini Kabupaten Bangka Barat dipercaya menjadi tuan rumah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka Barat menunjukkan partisipasi aktif melalui kegiatan gotong royong masif. Kegiatan bersih-bersih ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut atas Surat Bupati Bangka Barat perihal gotong royong bersama. Dengan semangat kebersamaan, Kepala Dinas Fachriansyah dan Sekretaris Dinas Bambang Haryo Suseno serta para pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bahu-membahu membersihkan area vital yang akan menjadi jalur perlintasan utama maupun area pendukung kegiatan, memastikan lingkungan Mentok terlihat bersih, rapi, dan representatif saat menyambut kafilah dari seluruh kabupaten/kota se-Bangka Belitung.

Titik fokus kegiatan gotong royong Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ini dimulai dari kawasan lampu merah Senang Hati hingga ke wilayah SPBU Kampung Jawa. Pemilihan lokasi ini sangat strategis mengingat area tersebut merupakan salah satu gerbang masuk dan jalur padat aktivitas di kota Mentok. Selama kegiatan, petugas dinas tampak membersihkan sampah, memotong rumput liar, serta merapikan drainase di sepanjang jalan. Aksi nyata ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, khususnya melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, untuk memberikan kesan terbaik bagi para tamu dan kontingen MTQH, sekaligus mempromosikan citra daerah yang bersih dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan.

Gotong royong ini tidak hanya sekadar membersihkan, tetapi juga merupakan upaya untuk mempercantik wajah kota Mentok menjelang MTQH ke-XIV. Dengan lingkungan yang bersih dan tertata, diharapkan seluruh rangkaian acara MTQH dapat berjalan lancar dan nyaman, baik bagi peserta, panitia, maupun masyarakat umum yang antusias menyaksikan. Semangat gotong royong yang diinisiasi pemerintah daerah ini diharapkan juga dapat menular dan memicu partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat di Bangka Barat dalam menjaga kebersihan lingkungan secara berkelanjutan, khususnya dalam mendukung MTQH sebagai ajang syiar Islam dan pemersatu umat.